
Daerah ini terletak di perbatasan Jawa Tengah sebelah selatan. Pacitan bisa dicapai dari Jawa Tengah ( Solo dan Yogyakarta ) dan dari Jawa Timur ( Ponorogo dan Trenggalek ).
Bila Sobat menggunakan bis umum, turun aja di terminal Punung dan dilanjutkan dengan ojek ( tarif sekitar Rp. 10.000 ) karena belum ada angkot ke arah lokasi. Kalau Sobat datang saat hari pasaran Pahing, Sobat bisa naik mobil pick up yang difungsikan sebagai angkot dengan tarif hanya Rp 3000 saja.
Tiket masuk goa Tabuhan Rp 3000 per orang. Untuk masuk ke dalam goa, Sobat bisa menyewa senter dengan harga Rp 5000 dan apabila Sobat membutuhkan Pemandu untuk menemani masuk Goa, juga bisa menyewa jasa mereka dengan tarif sukarela.
Sejarah dan Legenda
Menurut ceritera masyarakat sekitar, Goa ini ditemukan oleh Kyai Santiko yang kehilangan lembu dan ternyata ditemukan di tempat ini. Lembu itu tidak mau keluar dari goa, karena didalamnya banyak makanan dan air. Kemudian perawatan goa diteruskan oleh Raden Bagus Joko Lelono dan Raden Ayu Mardilah, yang merupakan keturunan Kyai Santiko.
Banyak cerita yang mengkaitkan tempat ini dengan sejarah perjuangan bangsa. Sebagai contoh adalah Pangeran Sambernyawa, pendiri kerajaan Mangkunegaran dan Allibasyah Sentot Prawirodirjo, panglima juga pengikut setia Pangeraan Diponegoro. Beliau pernah bertapa di tempat ini, tersebut. Bahkan Presiden Soekarno dan Soehartojuga pernah ke tempat ini. Sehingga Goa ini dikenal sebagai Goa Tapan

Didalam Goa ini juga pernah diadakan penelitian oleh Dinas Purbakala karena pernah ditemukan barang peralatan rumah tangga pada jaman purba, sehingga ada dugaan kalau tempat ini juga pernah menjadi rumah atau tempat hunian bagi manusia purba.
Tata Ruang Goa
Untuk menuju ke pintu Goa, Sobat akan menaiki anak tangga landai sejauh 10 meter dahulu setelah itu akan terlihat mulut Goa setinggi 3 meter dan lebar 10 meter dengan juluran stalagtit dan stalagmit yang mirip dengan "taring" sehingga terkesan kita akan memasuki mulut raksasa.....heheh..lebay ya...:-D
Setelah berada di dalamnya akan terlihat stalagmit dan stalagtit dengan panjang sampai 7 meter dengan diameter pangkal sampai 1 meter.
Kedalaman Goa Tabuhan mencapai lebih dari 300 meter dengan bagian terdalam adalah rongga tempat semedi. Letaknya agak tinggi, yakni setinggi pinggang orang dewasa. Ruangannya sempit, hanya muat satu orang, dan tidak memungkinkan untuk berdiri.
Pertunjukan Musik
Yang menarik dari Goa ini adalah adanya stalaktit dan stalagmit yang jika dipukul akan mengeluarkan bunyi nyaring dan merdu seperti nada di alat musik gamelan. Ujung-ujung stalagmit dan stalaktit ada yang berfungsi sebagai kenong, cente penerus, kempul, dan gong.
Tidak semua batuan mempunyai nada, sehingga digunakan yang memiliki suara mendekati nada. Jika letak ujung stalagmitnva rendah, pemain musik cukup duduk di bangku, tetapi jika stalagmitnva tinggi, pemain musik berdiri di atas bangku..

Pengelola Goa Tabuhan telah menyediakan kursi dari semen untuk membuat nyaman Sobat dalam menikmati musik gamelan unik ini.
Tarif untuk 5 lagu adalah Rp 150.000, namun jika kondisi liburan atau kondisi ramai, mereka akan bermain sendiri dan berharap sawer ( sumbangan ) dari penonton. Jadi ada baiknya kalau Sobat datang pada hari Sabtu-Minggu atau liburan, tetapi jangan lupa saweran nya yaa....:-D
Jika Sobat ingin mencari souvenir, gak usah bingung dan linglung karena di sekitar tempat ini banyak sekali penjual dengan harga yang sangat murah. Souvenir yang khas dari tempat ini adalah batu akik, meja batu marmer, jam dinding dari batu, patung kuda batu dan perhiasan rumah tangga dari batu.
Mengunjungi Goa Tabuhan selain menikmati keindahan alam berupa bebatuan, juga bisa menikmati simphony gamelan yang berasal dari bebatuan dan bisa membawa souvenir indah dari batu alam dengan harga murah. Jadi....kenapa Sobat tidak segera ke tempat ini ?? :-)